Pages

Subscribe:

Labels

06 September 2009

LAPANGAN BADMINTON

Buat temen2 yang masih belum tau ukuran lapangan badminton (yg tiap hari lu injak2 :d) neee... hafalin dulu..

PHYSICAL CONDITIONING

PHYSICAL CONDITIONING

KARAKTERISTIK PERMAINAN BULUTANGKIS

1. Lama pertandingan bulutangkis (nasional – internasional), acapkali TIDAK dapat ditentukan (diprediksi), artinya apakah pertandingan itu akan berlangsung lama atau cepat. Berdasarkan data Litbang PB. PBSI, rata-rata suatu pertandingan berlangsung antara 15 – 27 menit/setiap set. Ini berarti bahwa suatu pertandingan apabila berlansung rubber set, akan membutuhkan waktu antara 60 -90 menit.

2. Luas lapangan bulutangkis, relatif tidak begitu luas, yakni 7 x 6.10 meter, namun araea ini harus dijelajahi oleh atlet dengan gerakan-gerakan yang serba cepat dan sangat variatif frekwensi kegiatannya atau gerakan eksplosif.

3. Selama pertandingan, atlet harus melakukan konsentrasi penuh, antara lain untuk mengarahkan pukulan pada sasaran yang tepat (accuracy), serta senantiasa mampu mengontrol gerakannya dan menempatkan diri pada posisi yang tepat. Disamping setiap atlet harus secara konsisten mampu mengambil keputusan yang tepat, cepat kapan saat yang jitu untuk menggunakan berbagai teknik pukulan, taktik dan strategi bermain.

4. Semua bentuk gerak, seperti lari cepat, beraksi meloncat, menjangkau, split, bergerak ke samping (kanan, kiri), lari maju dan mundur, bergerak cepat dan sekonyong-konyong harus merubah arah gerak tanpa harus kehilangan keseimbangan adalah rangkaian gerakan dan kenyataan yang harus dilakukan, dengan cepat, eksplosif, terkoordinasi dengan irama gerak yang tetap sempurna, yang kesemua kegiatan gerak itu harus didukung olah aspek faktor kekuatan, power, dan daya tahan yang prima.

Faktor-faktor tersebut di atas, mengisyaratkan bahwa tidak ada alasan kuat, untuk tidak menjadikan Pelatihan Kondisi Fisik, sebagai ‘Program Penting’ dalam struktur Pelatihan bulutangkis.

Sumber : PHYSICAL CONDITIONING

OLEH : Dra. IKA JAYADI, M.kes.

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Footwork

MELATIH LANGKAH KAKI (FOOTWORK)

Dalam permainan bulutangkis salah satu unsur yang paling penting adalah langkah kaki (Footwork). Sebaik apapun smash Anda akan percuma jika tidak dibarengi langkah kaki yang bagus di lapangan. Langkah kaki (footwork) yang efektif dan efisien akan mempermudah Anda bergerak di lapangan, stamina dan tenaga yang diperlukan akan lebih kecil. Bayangkan jika Anda mondar-mandir lari setengah lapangan badminton yang berukuran 88x99m2 dan berusaha mengembalikan shuttlecock yang meluncur cepat, bisa kebayang dalam 15 menit pasti sudah ngos-ngosan.

Berikut adalah tips latihan langkah kaki (footwork) untuk permainan tunggal dengan menggunakan tangan kanan.

  • Mulai dari posisi tengah dengan gerakan dancing. Untuk mengembalikan shuttlecock dropshot backhand, langkah kecil kaki kiri kemudian diikuti langkah besar kaki kanan pada posisi backhand. Selesai mengembalikan shuttlecock,kembali ke posisi awal dengan langkah kaki kanan ke belakang diikuti langkah kaki kiri. Lutut agak ditekuk untuk mendapatkan kekuatan kaki. Jaga gerakan dancing sambil menunggu shuttlecock.
  • Untuk mengembalikan shuttlecock dropshot pada posisi forehand. Jaga gerakan dancing dimulai dengan langkah kecil kaki kiri dan diikuti langkah besar kaki kanan, usahakan lutut agak ditekuk untuk mendapatkan kekuatan kaki, setelah itu kembali ke posisi center (tengah lapangan) dengan langkah kaki kanan kemudian diikuti langkah kaki kecil.
  • Mengembalikan shuttlecock yang long (panjang) pada posisi backhand. Jaga gerakan dancing kemudian langkah kaki kanan ke sebelah kiri dengan posisi kaki kanan menyilang dan punggung menghadap ke net. Selesai mengembalikan shuttlecock kem bali ke posisi center dengan langkah kaki kanan ke posisi semula.
  • Jika shuttlecock jatuh pada posisi long di sebelah forehand, langkah kaki kanan sesuai dengan jarak yang bisa dijangkau kemudian kembali ke posisi center, sambil menunggu shuttlecock yang dikembalikan lawan.
  • Yang perlu diperhatikan adalah start point di lapangan yaitu center point atau tengah lapangan setiap mengembalikan shuttlecock yang dropshot atau belakang Anda berusaha untuk kembali lagi ke titik tersebut sambil menunggu shuttlecock dikembalikan lawan Anda. Usahakan gerakan dancing tetap terjaga supaya ada kecepatan awal bagi tubuh untuk bergerak.

Tips footwork di atas hanya sebagai referensi untuk melatih langkah kaki Anda karena gerakan tersebut cukup efisien tapi bukan mutlak. Kemungkinan Anda bisa menemukan gerakan yang lebih bagus dan efisien dengan cara Anda sendiri.

Intinya adalah lakukan langkah kaki (footwork) sesuai dengan irama permainan Anda, temukan sendiri langkah yang paling efektif dan efisien berdasarkan permainan karena postur tubuh tiap pemain adalah berbeda-beda seperti tinggi badan, bentuk tulang, dan keseimbangan badan juga beda. Bahkan ada pebulutangkis juara dunia yang memiliki langkah kaki yang tidak beraturan.

Just be yourself

Langkah kaki (Footwork) ini kelihatan gampang tapi untuk melatihnya kadang memerlukan waktu yang lama.

05 September 2009

RAKET BULUTANGKIS

Bagi yang serius bermain bulutangkis, sebaiknya pilih raket yang sesuai dengan karakter permainan Anda. Pilihan yang tepat, akan membantu prestasi Anda.

Raket dengan teknologi yang dimiliki kerap menjadi faktor penting atlet bulutangkis. Teknologinya-pun berkembang signifikan, dari semula menggunakan bahan material kayu hingga raket yang dikenal sekarang sudah menggunakan bahan aluminium atau titanium, dengan pertimbangan bahwa bahan aluminium lebih ringan hingga bisa memaksimalkan teknik pukulan.

Awalnya, pada zaman pertengahan, di Inggris dikenal sebuah permainan yang menggunakan shuttlecock dengan pemukul berupa dayung atau tongkat yang kala itu disebut battledores. Dayung atau tongkat tersebut digunakan untuk memukul shuttlecock dan menjaga agar tetap di udara serta mencegahnya menyentuh tanah.

Perkembangan pemukul yang belakangan dikenal dengan nama raket ini terbilang pesat, pada awalnya secara tradisional raket dibuat dari bahan kayu. Pemilihan bahan berikutnya adalah aluminium atau logam ringan lainnya. Kini hampir semua raket bulutangkis professional berkomposisikan komposit serat karbon (plastik bertulang grafit). Serat karbon memiliki kekuatan hebat terhadap perbandingan berat, kaku dan memberi perpindahan energi kinetik yang hebat. Namun sejumlah model rendahan alias bukan merk ternama, masih menggunakan baja atau aluminium untuk sebagian atau keseluruhan raket.

Komponen yang tidak lepas dari raket adalah senar. Senar menjadi salah satu bagian yang paling diperhatikan dalam bulutangkis. Jenis senar berbeda dan memiliki dan memiki ciri-ciri yang berlainan pula terhadap efek pantulan kok. Keawetan senar secara umum juga bervariasi tergantung intensitas pemakaian. Kebanyakan senar memiliki ketebalan 21 ukuran dan diuntai dengan ketegangan 18 sampai 30+ lb. Pemilihan senar raket ini tergantung kepada kapasitas pemain. Tentunya akan berbeda antara pemain amatir dengan yang sudah professional.

Sebagai panduan memilih raket, berikut adalah paparan ringkas spesifikasi dan istilah untuk raket bulutangkis standar. Spesifikasi berikut memang bukan patokan Standar Internasional, hanya sebagai pedoman umum saja.

1. Kelenturan Gagang (Stiffness of Shaft)

a. Medium (Fleksibel)

Pemindahan sebagian tenaga yang berpusat pada pergelangan tangan. Pemusatan energi untuk tungkai yang fleksibel saat raket diayun memberikan daya tolak lebih besar saat shuttlecock menyentuh raket. Jenis ini sangat baik untuk pertahanan (defensive) atau untuk mengontrol gaya permainan lainnya.

b. Stiff (Limited Flexibility)

Pemindahan tenaga yang memungkinkan dari pergelangan tangan. Tangkai jenis ini sangat dianjurkan untuk teknik permainan bertahan (defensive). Maupun permainan serangan (offensive).

c. Extra Stiff (Minimum Flexibility)

Pemindahan tenaga secara maksimum yang berpusat pada pergelangan tangan. Gerakan tangkai raket yang minimalis memberikan ketepatan yang lebih baik atas penempatan shuttlecock. Raket dengan tangkai jenis ini sangat ideal untuk teknik permainan serangan (offensive) seperti smashing, net kill dan sebagainya.


2. Bentuk Frame Raket

a. Conventional - Berbentuk Oval Standar.

b. Isometric - Berbentuk cenderung persegi (Square Head Share).

3. Komposisi Frame

a. Basis Material

- AluminiumHi

- Modulus Graphite

- Super Hi-Modulus Graphite

- Ultra Hi-Modulus Graphite

- Nano Carbon

b. Mesh

- Woven Kevlar

- Titanium Composite (Utility Titanium)

- Ultra TitaniumGForceTi

- UltimumTi

4. Shaft Composition (Komposisi Gagang)

a. Bahan Baku

- Aluminium

- Hi-Modulus Graphite

- Super Hi-Modulus Graphite

- Ultra Hi-Modulus Graphite

- Nano Carbon

b. Mesh (join gagang dengan frame)

- Titanium Composite (Utility Titanium)

- Ultra Titanium

- UltimumTi

5. Bobot Raket

a. 2U (90-94g)

b. 3U (85-89g)

c. 4U (80-84g)


6. Panjang Total (frame tip – handle end)

a. Standard (665mm / 26.0 inches)

b. Long (675mm / 26.5 inches).

7. Ukuran Grip

a. Hi-Qua G2 – 3.25 inches, Tactic / Yonex G2 – 4.00 inches

b. Hi-Qua G3 – 3.50 inches, Tactic / Yonex G3 – 3.75 inches

c. Hi-Qua G4 – 3.75 inches, Tactic / Yonex G4 – 3.50 inches

d. Hi-Qua G5 – 4.00 inches, Tactic / Yonex G5 – 3.25 inches



8. Toleransi Tegangan Senar

a. Aluminium & Hi-Modulus Graphite Frames

- Main 18-20lbs (8-9kg)

- Cross 20-22lbs (9-10kg).

b. Super & Ultra Hi-modulus Graphite Frames

- Main 18-24lbs (8-11kg)

- Cross 20-26lbs (9-12kg).



9. Titik Keseimbangan dari Ujung Grip

a. 270-280mm = Head Light (Defensive)

b. 275-285mm = Neutral (All Round)

c. 285-295mm = Head Heavy (Offensive)

d. 295-300mm = Extra Head Heavy (Offensive)

Meski bukan patokan khusus, bagi para peminat bulutangkis, mungkin sudah saatnya memilih raket yang sesuai dengan kapasitas permainan masing-masing. Karena tiap pemain memiliki kemampuan berbeda. Jadi jangan salah pilih raket, percuma punya raket canggih dengan kualitas teknologi terbaru kalau ternyata tidak sesuai.


Sumber: Tabloid Sporty